Loci Communes

Luther melalui karyanya yang terkenal, yaitu Loci Communes, edisi kedua tahun 1535 yang telah diperbaiki, menyatakan bahwa ada 3 komponen penting yang ikut terlibat dalam proses pertobatan seseorang. Ketiga komponen itu adalah the Word of God, the Spirit, and the Human Will assenting to and not resisting the Word of God. Urutan keselamatan menurut pengakuan iman Lutheran mengacu seperti yang tertulis dalam Kis.26:17-18, yaitu “calling, illuminating, converting, regenerating, justifying, renewing, and glorifying grace”. Dalam prosesnya diawali dengan sebuah panggilan yang memadai bagi setiap orang percaya, yang akan membuka mata mereka terhadap kebenaran firman Tuhan, dan kuasa Roh Kudus yang akan memimpin mereka kepada pertobatan yang sejati, mengalami regenerasi, dan dikaruniakan iman sebagai buah dari kelahiran baru. Dan hanya karena iman kepada Kristus inilah mereka dibenarkan dan memperoleh pengampunan atas dosa dan diangkat menjadi anak-anak Allah, dipersekutukan dalam Kristus, diperbaharui /dikuduskan dan dimuliakan bersama dengan Kristus. Lutheran berpendapat bahwa esensi yang terpenting dalam keseluruhan proses ini adalah iman dan pembenaran. Segala sesuatu tergantung pada iman,oleh karena itu fokus yang paling utama adalah mempertahankan iman. 

Berdasarkan pengalaman yang penulis alami sendiri saat menerima anugerah karya keselamatan Allah yang ajaib tsb, penulis merasakan sendiri bagaimana ketiga komponen yang disebutkan oleh Luther itu bekerja di dalam diri penulis. Malam itu setelah selesai kelas pendalaman Alkitab, penulis digerakkan untuk membaca kembali Alkitab sebelum tidur. Ada dorongan yang kuat untuk membaca hal yang belum tuntas saat berdiskusi dalam Pendalaman Alkitab di malam itu. Dan hal yang ajaib terjadi saat membacanya, untuk yang pertama kalinya dalam hidup, penulis merasakan mata dan hati penulis dibukakan dan penulis mulai dapat memahami dan larut asyik sekali dalam membaca Alkitab. Penulis tidak dapat berhenti membaca Alkitab, karena Alkitab menjadi begitu hidup dan seakan-akan berinteraksi langsung dengan penulis saat membacanya. Semenjak itu orientasi hidup penulis berubah, dan syukur kepada Allah, penulis boleh mengalami pertobatan yang sejati dan menyadari bahwa penulis ternyata telah begitu berdosa dan merasa diri sangat tidak layak untuk diselamatkan. Keseluruhan pengalaman itu begitu ajaib dan mengubah arah dan orientasi hidup penulis. Apa yang dialami oleh Luther dalam jiwanya sendiri telah memberikan pemahaman yang utuh terhadap Injil Yesus Kristus yang sesungguhnya. Ia juga baru dapat memahami “the true manner of penitence”, bahwa pertobatan itu bukanlah hanya sekadar pengakuan dosa yang berasal dari rasa bersalah atau dorongan agamawi, tetapi lahir dari kuasa Roh Kudus yang memberikan kelahiran baru bagi setiap orang percaya.     

Anugerah keselamatan yang telah kita terima melalui penebusan dan pengorbanan darah Yesus Kristus, haruslah bekerja dan menjadi bagian dalam hidup kita yang harus dipertanggung jawabkan dan dikerjakan. Karena jika dulu manusia lama kita tidak memiliki modal, tetapi sekarang Tuhan Yesus melalui Roh-Nya yang kudus, hidup dan bekerja di dalam diri kita, yaitu manusia yang baru. Marilah kita tetap tinggal dalam firman-Nya, membaca, menggali dan memahami apa yang ingin disingkapkan Allah melalui Alkitab kepada kita secara pribadi dengan penuh tanggung jawab. Berdoa agar selalu dimampukan untuk melakukan Firman yang telah dipelajari dan dipahami, sehingga kehidupan kita dapat menjadi seperti surat Kristus yang terbuka, yang dapat dibaca dan dilihat oleh setiap orang. Berusaha untuk hidup menjadi teladan bagi keluarga dan di mana pun Tuhan menempatkan kita untuk menjadi saksi-Nya.

Leave a comment