The Trinitarian Way of Salvation

Bavinck menjelaskan bahwa pekerjaan yang dilakukan oleh Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus tidak dapat dipisah-pisahkan seperti anggapan bahwa Allah Bapa mencipta, Allah Putera menebus dan Allah Roh Kudus menguduskan. Semua karya penciptaan, penebusan dan pengudusan semuanya dikerjakan oleh ketiga pribadi Allah Tritunggal bersama-sama. Bavinck menjelaskan hal ini dengan menarik, yaitu mengapa dikatakan oleh Yesus dalam Yoh.7:39, bahwa Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya belum datang jika Dia belum dimuliakan? Jika memang karya pengudusan, penciptaan dan penebusan dikerjakan oleh ketiga pribadi Allah Tritunggal bersama-sama, mengapa Roh Kudus baru akan dicurahkan pada saat hari Pentakosta? Bavinck menjelaskan bahwa Kristus yang menjalankan tugas sebagai mediator tidak berakhir dengan penderitaan dan kematian saja, tetapi Dia masih tetap menjalankan pekerjaan-Nya sebagai Juruselamat kita, naik ke surga, kembali kepada Bapa dan dari surga tetap menjalankan fungsi dan perannya sebagai Nabi, Imam, dan Raja melalui karya Roh Kudus. “One is essence, the three Persons, in their varying activities, work together. By his humiliation the Son himself, after all, became a life-giving Spirit. He lives totally by the Spirit. “The death he died, he died to sin, once for all; but the life he lives, he lives to God” (Rom.6:10). He has fully attained immortality, the eternal life of the Spirit”.

Tuhan Yesus mengatakan dalam Yoh.14:23, “Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya, dan diam bersama-sama dengan dia”. Perkataan Tuhan Yesus ini sebelumnya didahului dengan memberitahukan kepada murid-murid-Nya, bahwa Bapa akan memberikan seorang Penolong yang akan menyertai mereka selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran (Yoh.14:16-17). Roh itu diutus oleh Bapa dalam nama Yesus Kristus, Roh Kudus itulah yang akan mengajarkan dan mengingatkan segala sesuatu yang dikatakan oleh Yesus kepada murid-murid-Nya. Jadi jelas saat Tuhan Yesus mengatakannya dengan menggunakan kata “Kami” akan datang dan diam bersama-sama dengan dia. Hal ini menunjukkan bahwa karya pengudusan dikerjakan oleh ketiga pribadi Allah Tritunggal secara bersama-sama. Roh Allah yang sama yang telah membangkitkan Yesus Kristus dari antara orang mati, kini diam di dalam kita (Rm.8:11).Dan Roh itu melalui kesatuan mistis orang percaya dengan Kristus, ikut bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah, ahli waris yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan kita terima bersama Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga ikut dipermuliakan bersama-sama dengan Dia (Rm.8:16-17).      

Dengan demikian kita akan menyadari sepenuhnya bahwa kalau memang kita telah menerima keselamatan itu, maka kehidupan yang kita hidupi sekarang ini adalah bukan milik kita sendiri lagi, melainkan ada Kristus yang hidup dan memerintah di dalam hati kita. Dengan kuasa-Nya, Dia akan mengubah orientasi hidup kita agar tidak lagi tertuju pada kehidupan yang sia-sia, tetapi hidup oleh iman yang bekerja dan termanifestasikan dalam setiap aspek kehidupan kita sehari-hari yaitu dalam keluarga, pekerjaan, dan sosial. Kuasa Roh-Nya yang kudus akan menguduskan dan menjadikan kita semakin serupa dengan Kristus.